MODUL 1
PENENTUAN SIFAT FISIK GAS
1.1TUJUAN PERCOBAAN
a.Memahami
penentuan sifat-sifat fisik gas: Specific Gravity,
Densitas,Viskositas
dan Faktor kompresibilitas gas.
b.Menentukan
specific gravity gas dengan menggunakan metode efusi.
c.Menentukan
sifat-sifat fisik fluida gas.
d.Mengetahui
kegunaan parameter SG gas dalam industri perminyakan.
1.2teori dasar
♦Specific Gravity Gas (γg)
Ada dua hukum tentang gas yang
mendasari percobaan ini, yaitu hukumefusi/divusi dari Graham dan hukum
Avogadro. Keduanya menghasilkanperbandingan waltu alir yang dapat digunakan
untuk menentukan specificgravity suatu
sampel gas. Hukum defusi/efusi gas dua gas padatemperatur dan tekanan yang sama berbanding terbalik dengan akar kuadrat massa jenisnya.Secara matematis
dapat dinyatakan dengan:
V1 = 2
V2 1
dimana:
v= kecepatan
efusi/difusi gas
d= densitas
gas
subscript 1
dan 2 menunjukkan gas yang berbeda.Sedangkan
hukum Avogadro menyatakan bahwa pada kondisi tekanan,temperatur dan volume tertentu, massa jenis gas berbanding lurusdengan
berat molekulnya, atau secara matematis dinyatakan sebagai:
D1 M1
=
D2 M2
dimana:
M= berat molekul gas
Efusi dan difusi menyangkut proses bila ada dua
konsisi fisik yangberbeda dan keduanya terjadi hubungan. Gejala ini
dapat terjadi karena kecenderungan untuk saling menyamakan keadaan. Penentuan
specificgravity gas pada percobaan ini dilakukana dengan cara membandingkanwaktu alir gas dengan udara kering. Asumsi yang digunakan
adalahtekanan dan temperatur selama
percobaan tetap.Difusi adalah suatu
proses penyamaan keadaan-keadaan fisik secaraspontan. Bila difisu
menyankut zat-zat yang berbeda, maka akan menujuke pencampuran
partikel-partikel sehingga terdistribusi secara seragam.Sedangkan efusi adalah proses difusi melalui celah sempit (pori-pori),atau
pada percobaan ini didefinisikan sebagai gerak partikel-partikel gasmelalui
suatu celah sempit (pori-pori).Dalam percobaan ini akan ditentukan specific
gravity gas dengan metodeefusi, sebagaimana
dinyatakan dalam hukum efusi Graham, bahwakecepatan gerak molekul gas merupakan fungsi dari konsentrasi ataumassa
jenis. Hal ini dapat diilustrasikan pada gambar di bawah ini:
....1.... . . . . .1. . . . . ....1.
...
....1.... . . . . .1. . . . .
....1. ...
....1... . . . . .1. . . ..
....1. ...
( 1 ) ( 2) ( 3)
Pada gambar (1) dan (2) perpindahan netto
melekul-molekul melaluibidang normal EF sama dengan
nol, artinya jumlah molekul yangberpindah dari
kiri akan sama dengan jumlah molekul dari kanan. Inidisebabkan karena konsentrasi gas sebelah kiri akan sama dengankanan. Gambar (3) menunjukkan perpindahan netto molekul-molekultidak sama dengan nol, karena laju perpindahan dari kiri tidak samadengan
dari kanan. Gabungan hukum Graham dan Avogadro untukproses efusi dengan jarak yang sama diperoleh:
v1 1 = t2 1 = m2 =
d2
v2 2 = t2 2 = m1 =
d1
Dari persamaan di atas terlihat bahwa specific gravity gas dedefinisikansebagai
perbandingan antara berat molekul gas tersebut terhadap beratmolekul udara
kering pada tekanan dan temperatur yang sama
Faktor Deviasi Gas ( Z)
Suatu gas ideal adalah fluida yang ;
1. memiliki volume dari molekul relatif diabaikan dengan volume dari fluida
yang menyeluruh
.2.Tidak memiliki gaya tarik atau
gaya tolak antar sesama molekul atau antara molekul dengan dinding dari tempat dimana gas
itu berada.
3.Semua tumbukan dari molekul bersifat elastis murni,
yang berarti tidak ada kehilangan energi dalam akibat tubrukan tadi.Dasar untuk menggambarkan suatu gas ideal datang dari percobaan-percobaan yang kemudian dikenal sebagai hukum-hukum gas.
1.Hukum BoyleBahwa perubahan
Suatu gas ideal adalah fluida yang:1.Memiliki volume dari molekul relatif dapat volume suatu gas ideal berbanding
terbalik dengan tekanan pada temperatur konstan.
2.Hukum CharlesBahwa perubahan volume berbanding lurus dengan perubahantemperatur pada
tekanan yang konstan.
3.Hukum
AvogadroBahwa pada kondisi tekanan dan temperatur yang sama
suatu gasideal dengan volume yang sama akan mempunyai jumlah molekulyang sama.
Dari gabungan antara hukum Boyle, Charles dan Avogadro maka didapatsuatu persamaan kesetimbangan:
PV= nRT
dimana:
P= tekanan, psia
V= volume, cuft
T= temperatur,
o
Rn= jumlah mol gas
R= konstanta, dimana untuk satuan di atas harganya
10.732 psiacuft/lb mol R.
Beberapa asumsi telah digunakan untuk memformulasikan
persamaangas ideal tersebut. Namun, asusmsi tersebut tidak tepat untuk gas
yangberbeda pada kondisi jauh dari ideal atau standar. Untuk menanggulangihal tersebut digunakan suatu koreksi yang dinamakan
sebagai faktor
deviasi gas (Z). Faktor deviasi gas didefinisikan
sebagai perbandinganantara volume gas pada keadaan tekanan dan temperatur
sebenarnyadibagi dengan volume gas pada keadaan ideal/standar.
Z = VACTUAL / VIDEAL
Sehingga persamaan kesetimbangan menjadi:
PV= ZnRT
dimana
untuk gas ideal harga Z = 1.Harga faktor
deviasi gas tergantung dari perubahan tekanan, temperatur atau komposisi
gas.Katz dan Standing telah menghasilkan
grafik korelasi Z = f(ppr ,TPC)
(Gambar 1.1).
Dimana:
Ppr_P/Ppc
Tpr – T/TPC
dan,
Tpc - S g1 . Ta
Ppc = S g1 Pa
g1 = fraksi mol komponen i
TCl = temperatur kritis komponen ke i,
0R
pcl = tekanan kritis komponen ke i, psia
TPc dan rpc dapat ditentukan dengan menggunakan
Gambar 1.2, dimana perlu diketahui
terlebih dahulu harga specific
gravity gas, yaitu:
gg - Ma / 28.97
adalah berat molekul total campuran gas dan 28.97 adalahberat molekul
udara. Atau dapat juga ditentukan dengan menggunakanpersamaan:Untuk gas kering:
Tpc = 168 + 325 SG – 12,5 SG2
rpc = 677 +15 SG –
37,5 SG2
Untuk gas basah:T
pc = 167 + 336 SG – 71,5 SG2
Ppc = 706 + 51,7 SG – 11,1 SG2
Grafik 1.1 memberikan hasil yang memuaskan bila gas
tidakmengandung CO2 dan H2S.Untuk gas yang mengandung kedua unsur
tersebut perlu dilakukan koreksi harga rpc
dan TPC terlebih dahulu sebelum menghitung Pr dan Tr Koreksi tersebut
adalah sebagai berikut:
T1pc – Tpc – Î
Ppc = rpc Tpc /
( T pc + Î ( B – B2 ))
Î = 120 ( A0.9 – A1.8 ) ÷
15 ( B 1.5 –B4 )
dimana :
B = fraksi mol H2S
A = fraksi mol CO2 + B
sehingga Tpr = T / Tpc dan Ppr = P / P1 pc
♦ Faktor Volume Formasi Gas (Bg)
Faktor volume formasi sas(Bg)didefinisikan sebagai perbandingan volume gas dalam kondisi reservoir
dengan volume gas dalam kondisi permukaan:
Bg = Vp1 / VPS
= ZnRT / P
ZscnRTsc
/ P
vol/vol std
Dengan menggunakan Tsc = 520
0R danPsc = 14.7 psia serta Zsc
= 1, maka persamaan faktor volume formasi gas, Bg:
Bg = 0.0283 ZT/P ft3 /scf
atau
Bg = 0.00504 ZT/P bbl/scf
♦ Kompresibilitas Gas (Cg)
Kompresibilitas isothermal dari gas diukur dari perubahan volume per
unitvolume dengan perubahan tekanan dan temperatur konstan, atau dalampersamaan ditulis menjadi:
C = -1 / V ( dV / dP ) T
Untuk gas ideal :
V = nRT / P maka (
dV / dP ) T =
-nRT / P 2
sehingga:
C - -P / nRT ( -nRT / P2 ) – 1 / P
Untuk gas nyata:
V = ZnRT / P
dimana Z = f(P), maka akan didapat:
C – 1 / P – 1 / Z ( dZ / dP )
Harga ( δZ/δP) dapat ditentukan dg cara
analitis, yaitu:
( dZ/dP ) = ( Z1 - Z2 ) /( P1 – P2
)
Persamaan (*) di atas dapat diubah menjadi:
Cr = CPpc
dimana
Cr = 1 / P pr - 1 /
Z (
dZ / dPpr ) Tpr
Mattar telah membuat korelasi untuk menentukan Cr Tpr yang
merupakan fungsidari Ppr dan Tpr seperti terlihat pada Gambar 1.3 dan1.4.Berdaarkan korelasi ini, maka harga kompresibilitas gas (Cg) dapatditentukan.
♦ Viskositas Gas (µg)
Viskositas adalah gesekan dalam fluida (resistance) untuk mengalir.
Jikagesekan antara lapisan fluida kecil (low viscosity), gaya sharing yang
adaakan mengakibatkan gradien kecepatan besar sehingga mengakibatkanfluida
bergerak. Jika viskositas bertambah, maka masing-masing lapisanfluida mempunyai
gaya gesek yang besar pada persinggungan lapisan,sehingga gradien kecepatan akan menurun.Viskositas dari fluida
didefinisikan sebagai perbandingan shear force per unit luas dengan gradien kecepatan. Viskositas dinyatakan dengancentipoise atau mikropoise.Viskositas dari suatu gas campuran tergantung
pada tekanan,temperataur dan
komposisi. Carr-Kobayashi-Burrows telah menyusungrafik korelasi untuk
menentukan viskositas dari gas seperti ditunjukkanoleh Gambar 1.5 dan 1.6. Kedua gambar tadi didasarkan pada hubungan:
m 1 = f ( M, T ) = f
( g, T )
m/ m 1 =
f ( Ppr , T pr )
dimana:
m 1 = viskositas pada tekanan 1 atm
µ = viskositas pada tekanan > 1
atm
Dengan mengetahui harga berat molekul M dari gas atau specific gravity gas, γ g, serta menggunakan grafik 1.5
maka diperoleh harga µ1. Harga µ / µ1diperoleh dari Gambar 1.6 bila diketahui
harga Ppr dan Tpr
.
♦ Densitas Gas ( ρg )
Densitas gas (ρg) didefinisikan sebagai massa gas
per satuan volume.Dari definisi ini kita
dapat menggunakan persamaan keadaan untukmenghitung densitas gas pada
berbagai P dan T tertentu.
Pg = M / V = PM /
RT
Sifat fisik yang akan ditentukan pada percobaan ini
adalah Specific Gravity Gas.
1.3PAPER PENUNJANGA N.
Metoda Baru dalam Penentuan Specific Gravity Reservoir
Gas untukRetograde Gas Pada penentuan specific
gravity gas pada retograde gas ini akandiperkenalkan
besaran-besaran baru ke dalam persamaan gas gravity,sehingga diperoleh hasil yang lebih eksak.
Besaran ini terdisi daripertambahan
produksi gas, menghitung produksi dari separator tekananrendah dan stock tank,
dan korelasi untuk tekanan uap yang ekivalen dariseparator liquid primer Veq
telah diperbaiki. Hal baru lain adalag Gpa danVeq, yang korelasinya telah
dikembangkan untuk separator 2 dan 3 tahap sistem separator.Korelasi ini
dikembangkan dengan metoda Flash Liberation dari 234 laboratorium yang menganalisa fluida. Model-model yang terbentukdimasukkan ke grafik dengan regresi non linier.
Perkiraan specific garvity reservoir yang secara khusus dikembangkan Gpa dan
mengembangkanhubungan Veq ke dalam
persamaan GOR – Gravity.
Pendahuluan
Specific Gravity retograde gas dapat ditentukan dengan metoda:
• Mensyaratkan sampel fluida dari
separator liquid primer dan gas dipenuhi dan
gas sumur, komposisinya diperoleh dari sumur dan ditentukan di laboratorium dan kemudian dikombinasikan ulangdengan
berdasarkan GOR.
• Menggunakan informasi produksi
lapangan dalam bentukpersamaan
matematika. Analisa fluida laboratorium lebih akuratdalam penentuan SG. Bagaimanapun juga informasi
produksilapangan dapat menyediakan
perkiraan yang baik .
Persamaan untuk menghitung SG gas reservoir dari
informasi produksimembutuhkan pengetahuan tentang
separator gas, stock tank liquidproduction, dan
SG dari fluida untuk separasi tingkat tiga, SG rata-rataproduksi dari
separator primer dan separator sekunder. Untuk Gpa dan Veqdari separator liquid primer diperlukan untuk
menghitung SG reservoir.Maksud hubungan Gpa adalah memprediksikan produksi gas
setelahseparator primer sehingga produksi ini bisa digabungkan dalam
persamaanuntuk SG reservoir gas. Veq
menghitung gas dan liquid production setelahseparator primer. Hubungan Veq pertama kali ditemukan sebagaipenyempurnaan
dari metoda Eiters dan Cotton.
SG untuk sistem tiga separator:
W = ( R1g1 + 4,602 g0 + R2g2 ) + R3 g3 ) /( R1 + ( 133,316 g0 / M 0 )
( 1 )
SG untuk sistem dua separator:
W = ( R1g1 + 4,602g0 + R3g3 ) /( R1 + ( 133,316 g0 / M0 ) + R3 )
(2)
Kadang hanya separator primer gas dan liquid production yang diukur.
Olehkarena itu GOR separator primer R, SG separator primer γ 1 dan SG stocktank liquid γ0 harus
diketahui. Variabel-variabel yang tidak diketahui adalahGOR separator sekunder
gas/liquid R2, untuk sistem 3 tahap separator GORST, R3, SG secondary separator
gas,γ 2 (untuk 3 tahap separator) dan SGST
gas γ 3.
Untuk sistem separator tahap tiga Gpa didefinisikan sebagai fungsi dari
separator sekunder VST gas/liquid.
Gpa - R2 g2 + R3 g3
( 3 )
Gpa untuk dua sistem separator:
GPa - R3 g3
(
4 )
Veq separator liquid dipakai untuk menghitung produksi
ST liquid danproduksi gas dari separator sekunder, dan dari ST. Ini didefinisikan
sebagaifungsi SG, dan Mo (molecular weight of ST liquid).
Veq = ( 133,316 g0 / M0 ) + R2 +
R3
( 5 )
Untuk sistem dua separator:
Veq = ( 133,316 g0 / M 0 ) + R3
( 6 )
Penggabungan persamaan 3 dan 5 (untuk sistem tiga separator)
W = ( R1g1 + 4,602 g0 + Gpa ) ( R1 + Veq )
( 7 )
Perkiraan Mo dari persamaan 1 dan 2 bisa dipenuhi
dengan persamaan:
M 0 = 5,954 / ( ¦ -8,811 )
=
42,43 g0 / ( 1,008 - g0 )
( 8 )
Pengembangan
Korelasi Gpa dan Veq
Korelasi Gpa dan Veq dikembangkan dengan analisis laboratorium fluid dari234 sampel retograde gas yang dikumpulkan dari
seluruh dunia. Sampelretograde gas memiliki kurang dari 13% heptana
plus. Dalam setiap kondisisampel memiliki
dew point pada kondisi reservoir. Banyaknya nonhidrokarbon dibatasi kurang dari 5%.Sistem tiga separator memakai
fluida pada P dan T ST dan separator yangkedua ditahan konstan karena
pengaruhnya terhadap Gpa dan Veq. Tekanansekunder
ditahan konstan 70 psia. Tekanan tinggi pada seperator keduadimaksudkan agar
bisa menahan laju pembentukan gas, tapi hal ini akanmeningkatkan laju
pembentukan gas di ST. Oleh karaena itu total gas tidakberubah. Tekanan separator primer antara 100 - 1500 psia.
Temperatur separator primer, dan separator sekunder dan ST antara 60
– 1200 F. Untuksistem separator tingkat dua interval tekanan 100 –
700 psia untuk separator primer,
tekanan ST ditahan konstan 14,65 psia dan temperatur ke duaseperator antara 60 – 1200 F.
Aplikasi
Dua aplikasi Gpa dan Veq correlation digunakan saling berhubungan
padapersamaan (7), untuk menghitung SG reservoir gas yang kedua. Hubungan
pembersihan digunakan pada analisis gas. Fraksi heptana plus dikumpulkandan ditimbang seperti liquid. Densitas dan berat
molekul telahdipertimbangkan jika cukup banyak didapatkan.
Faktor Kompresibilitas untuk Natural Gas
Densitas picnometer dan berat molekul dari dari gas,
menunjukkan gravitygas di udara, digunakan untuk menghitung faktor
kompresibilitas gas dari uap jenuh. Pada tekanan tinggi, penyimpangan data
ditutup oleh harga dari tabelberdasarkan methana murni. Pertimbangan densitas
dari ua jenuh pada 8220 psia dan 1200F diperiksa perhitungan densitasnya bersamaan
dengankesalahan pada pembacaan tabel
methana.
Hubungan Gravity Gas dan Densitas Gas
Gravity gas dan pseudocritical memberikan hubungan ketika dibandingkandengan kurva untuk gas tercampur. Semua gas yang
mempunyaitemperature pseudocritical
dan tekanan yang dicocokkan dengan kurvagravity ini mempunyai densitas
sama untuk temperatur, tekanan dan gravitygas bebas dari komposisi. Kemudahan
ini memungkinkan untuk menyusuntabel yang memberikan densitas gas sebagai
fungsi dari temperatur, tekanandan gravity
gas atau berat molekul.Gas hidrokarbon yang digunakan untuk menyusun
kurva berisi lebih dari 83%kombinasi methana dan heptana dan fraksi berat. Gas
berisi lebih dari 2 atau3% nitrogen atau konsentrasi yang tinggi dari ethana,
propana, dan butanamenyimpang dari kurva yang diberikan.
1.4ALAT DAN BAHAN
1.Effusiometer
2.Stopwatch
3.Thermometer
4.Tabung gas CO2 dan Nitrogen
5.Compressor
6.Air
7.Udara
8.Gas CO2 dan Nitrogen
1 . 5 PROSEDUR
PERCOBAAN SPECIFIC GRAVITY
Persiapan
1.Isi tabung dengan air hingga kurang lebih 1 cm di
bawah batas.
2Buka skrup D sehingga air dalam tabung A dapat bersentuhandengan udara
(atmosferik).
3.Buka skrup E.( Langkah
ini tidak perlu dilakukan apabila peralatan telah memenuhi kondisi
1 – 3 dan telah siap untuk digunakan ).
A.Percobaan dengan Udara
1.Masukkan tabung B ke dalam tabung A dengan katup C
pada posisi1. Diamkan selama beberapa menit.
2.Putar katub C pada posisi 2, catat waktu alir air di
antara dua garis.
3.Ulangi percobaan beberapa kali sampai diperoleh
waktu alir yang stabil.
B.Percobaan dengan Gas
1.Hubungkan sumber gas dengan pipa F.
2. Putar katub C pada posisi 3.
3. Buka katub pada sumber gas dan atur agar kecepatan
penurunan air pada tabung B tidak terlalu besar, biarkan gas memasuki air
dalamtabung A untuk beberapa saat.
4.Tutup katub pada sumber gas.5.Putar
katub C pada posisi 1, diamkan beberapa menit (kurang lebih 2menit).6.Putar katub C pada posisi 2, catat waktu alir air
antara dua garis acuan.7.Ulangi percobaan beberapa kali sampai diperoleh waktu
alir yang stabil.
1.6DAFTAR PUSTAKA
1.Burcik, E.J “Properties of Petroleum Reservoir
Fluid” InternationalHuman Resource Development Co., Boston, USA, 1979.
2.IP Standard for Petroleum and its Product, Part I,
“Method for Analysis”, Section II, Applied Science Publisher Ltd.,
1975.3.Keenam, Keyner dan Wood, “Kimia untuk
Universitas”, jilid I, PenerbitErlangga, Jakarta 1986.4.Miryani, Neni, “Kimia Fisika Hidrokarbon”,
Himpunan MahasiswaTeknik Perminyakan
PATRA, Institut Teknologi Bandung, Bandung1980.5.William D. McCaic, Jr.,
“The Properties of Petroleum Fluids”, SecondEdition, Tulsa Oklahoma,
1989.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar