Minggu, 19 Mei 2013

pengolahaan bahan galian




 



KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirahim

Segala puji bagi Allah, Rabb sekalian alam.
Shalawat dan salam atas Nabi Muhamad SAW dan seluruh keluarga dan sahabatnya. Berkat rahmat-Nya lah saya dapat menyelesaikan Makalah Pengolahan Bahan Galian.
    
Pertama-tama saya ucapkan terimakasih kepada kerabat dan sahabat ku sekalian yang telah memberikan inspirasi dan bantuan dalam pembuatan makalah ini. Dan juga sepantasnya saya berterimakasih kepada Pak Ir. Irwan sebagai dosen pembimbing mata kuliah Pengolahan Bahan Galian yang telah banyak memberikan inspirasi dan motifasi dalam pembuatan makalah ini.

Dalam makalah ini berisi tentang Kuminusi atau Cumminution. Semoga makalah ini dapat berguna bagi mahasiswa dan diri saya sendiri agar lebih baik kedepannya.
           
Apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini, penulis memohon maaf. dan apabila ada kritik atau saran yang dapat membangun dalam makalah ini penulis ucapkan terimakasih.
           
Semoga Allah memberi manfaat dan menulisnya sebagai amal yang ikhlas.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................... 3
PENDAHULUAN ............................................................................. 4
PEMBAHASAN
·         CRUSHING
I.                    PRIMARY CRUSHER ........................................................... 7
II.                 SECONDARY CRUSHER ..................................................... 15
III.              FINE CRUSHING.................................................................18
IV.               SPECIAL CRUSHER.............................................................18

·          GRINDING
                                                       I.            BALL MILL............................................................................19
                                                    II.            ROD MILL.............................................................................20
                                                 III.            HAMMER MILL.....................................................................20
                                                  IV.            IMPACTOR............................................................................22

PENUTUP
·         KESIMPULAN ............................................................................ 23
REFERENSI ..........................................................................................24




PENDAHULUAN

Pada saat ini umumnya endapan bahan galian yang ditemukan di alam sudah jarang yang mempunyai mutu atau kadar mineral berharga yang tinggi dan siap untuk dilebur atau dimanfaatkan. Oleh sebab itu bahan galian tersebut perlu menjalani pengolahan bahan galian (PBG) agar mutu atau kadarnya dapat ditingkatkan sampai memenuhi kriteria pemasaran atau peleburan.
Pengolahan bahan galian (mineral beneficiation/mineral processing/mineral dressing) adalah suatu proses pengolahan dengan memanfaatkan perbedaan-perbedaan sifat fisik bahan galian untuk memperoleh produkta bahan galian yang bersangkutan. Khusus untuk batu bara, proses pengolahan itu disebut pencucian batu bara  (coal washing) atau preparasi batu bara (coal preparation).
Keuntungan yang bisa diperoleh dari proses PBG tersebut antara lain adalah :
1.      Mengurangi ongkos angkut.
2.      Mengurangi ongkos peleburan.
3.      Mengurangi kehilangan (losses) logam berharga pada saat peleburan.
4.      Proses pemisahan (pengolahan) secara fisik jauh lebih sederhana dan menguntungkan daripada proses pemisahan secara kimia.
KUMINUSI ( CUMMINUTION )

Kuminusi adalah suatu proses untuk mengubah ukuran suatu bahan galian menjadi lebih kecil, hal ini bertujuan untuk memisahkan atau melepaskan bahan galian tersebut dari mineral pengotor yang melekat bersamanya. Kuminusi juga adalah
proses reduksi ukuran dari ore agar mineral berharga yang mengandung emas dengan tujuan untuk membebaskan ( meliberasi ) mineral emas dari mineral-mineral lain yang terkandung dalam batuan induk.
Kominusi merupakan tahap awal dalam proses Pengolahan Bahan Galian (PBG) yang bertujuan untuk :
1. Membebaskan / meliberasi (to liberate) mineral berharga dari material pengotornya.
2. Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai dengan kebutuhan pada                                                                                                                                                                                                                                          proses berikutnya.
3. Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat lain, misalnya reagen flotasi.
Kominusi ada 2 (dua) macam, yaitu :
1. Crushing (Peremukan / pemecahan)
2. Grinding (Penggerusan / penghalusan)
Disamping itu kominusi, baik peremukan maupun penggerusan, bisa terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
·                     Tahap pertama / primer (primary stage)
·                     Tahap kedua / sekunder (secondary stage)
·                     Tahap ketiga / tersier (tertiary stage)
·                     Kadang-kadang ada tahap keempat / kwarter (quaternary stage)
Prymari crushing merupakan Merupakan peremukan tahap pertama, alat peremuk yang biasanya digunakan pada tahap ini adalah Jaw Crusher dan Gyratory Crusher. Umpan yang digunakan biasanya berasal dari hasil penambangan dengan ukuran berkisar 1500 mm, dengan ukuran setting antara 30 mm sampai 100 mm. Ukuran terbesar dari produk peremukan tahap pertama biasanya kurang dari 200 mm.

Secondary Cruher merupakan peremukan tahap kedua, alat peremuk yang digunakan adalah Cone Crusher, Hammer Mill dan Rolls. Umpan yang digunakan berkisar 150 mm, dengan ukuran antara 12,5 mm sampai 25,4 mm. Produk terbesar yang dihasilkan adalah 75 m.Fine crushing merupakan peremukan tahap lanjut dari secondary crushing, alat yang digunakan adalah Rolls, Dry Ball Mills, Disc Mills danRing Mills. Umpan yang biasanya digunakan kurang dari 25,4 mm.untuk memperkecil material hasil penambangan yang umumnya masih berukuran bongkah digunakan alat peremuk. Material hasil dari peremukan kemudian dilakukan pengayakan atau screening yang akan menghasilkan dua macam produk yaitu produk yang lolos ayakan yang disebut undersize yang merupakan produk yang akan diolah lebih lanjut atau sebagai produk akhir, dan material yang tidak lolos ayakan yang disebut oversize yang merupakan produk yang harus dilakukan peremukan lagi.

Proses kominusi ini terutama diperlukan pada pengolahan bijih emas primer, sedangkan pada bijih emas sekunder bijih emas merupakan emas yang terbebaskan dari batuan induk yang kemudian terendapkan. Derajat liberasi yang diperlukan dari masing-masing bijih untuk mendapatkan perolehan emas yang tinggi pada proses ekstraksinya berbeda-beda bergantung pada ukuran mineral emas dan kondisi keterikatannya pada batuan induk.

Proses kuminusi ini dilakukan bertahap bergantung pada ukuran bijih yang akan diolah, dengan menggunakan :
·                    Refractory ore processing, bijih dipanaskan pada suhu 100 - 110 0C, biasanya sekitar 10 jam sesuai dengan moisture. Proses ini sekaligus mereduksi sulfur pada batuan oksidis.
·                    Crushing merupakan suatu proses peremukan ore ( bijih ) dari hasil penambangan melalui perlakuan mekanis, dari ukuran batuan tambang <40 cm menjadi <12,5 mm, misalnya dengan menggunakan Roll Crusher, Jaw Crusher, Cone Crusher, Stamp Mill, dll.
·                    Milling merupakan proses penggerusan lanjutan dari crushing,hingga mencapai ukuran slurry dari hasil milling yang diharapkan yaitu minimal 80% adalah -200#, misalnya dengan menggunakan Hammer Mill, Ball Mill, Rod Mill, Disc Mill , dll.
PEMBAHASAN
Alat - alat yang digunakan dalam Kuminusi Pengolahan Bahan Galian :
A.                 Crushing.
Crushing adalah suatu proses yang bertujuan untuk meliberalisasi mineral yang diinginkan agar terpisah dengan mineral pengotor yang lain.Beberapa alat yang digunakan :
1.                  Primary Crusher
a.                  Jaw Crusher
hidup tambang
Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi jaw crusher :
1.                  Lebar lubang bukaan
2.                  Variasi dari throw
3.                  Kecepatan
4.                  Ukuran umpan
5.                  Reduction ratio (RR)
6.                 Kapasitas yang dipengaruhi oleh jumlah umpan per jam dan berat jenis umpan
Reduction ratio merupakan perbandingan antar ukuran umpan dengan ukuran produk. Reduction ratio yang baik untuk ukuran primary crushing adalah 4 – 7, sedangkan untuk secondary crushing adalah 14 – 20 dan fine crushing (mill) adalah 50 -100.
1.                          “Sistem Blake” dgn ciri-ciri titik engsel di atas, bagian bawah bergerak mundur maju.
2.                           “Sistem Dodge” dgn ciri-ciri titik engsel di bawah, bagian atas bergerak mundur maju.
Kebaikan pemecah menurut sistem Dodge ialah pada titik engselnya terletak dibagian bawah. Pada waktu pemecahan berlangsung lubang pembuang hanya sedikit terbuka (seolah-olah tetap). Oleh karena itu hasil olahannya akan lebih rata. Keburukannya ialah lubang pembuang itu mudah tersumbat.
Pemecah menurut sistem Blake paling banyak di pakai karena tidak mempunyai keburukan seperti Dodge. Keburukan sistem Blake hasil olahan kurang rata. Supaya mulut kedua rahang itu tidak mudah rusak, biasanya dilapis dengan plat baja yg dikeraskan dan mudah diganti. Pada bidang penekan dari plat baja itu di bentuk rusuk-rusuk bergerigi untuk mempercepat proses pemecahannya.
Istilah-istilah pada Jaw Crusher, antara lain :

v Setting Block, bagian dari jaw crusher untuk mengatur agar lubang ukuran sesuai dengan yang dikehendaki. Bila setting block dimajukan, maka jarak antara fixed jaw dengan swing jaw menjadi lebih pendek atau lebih dekat, dan sebaliknya.
v Toggle, bagian dari jaw crusher yang berfungsi untuk mengubah gerakan naik turun menjadi maju mundur.
v Pitman, berfungsi untuk merubah gerakan berputar dari maju mundur menjadi gerakan naik turun.
v Swing Jaw, bagian dari jaw crusher yang dapat bergerak akibat gerakan atau dorongan toggle.
v Fixed Jaw, bagian dari jaw crusher yang tidak bergerak/diam.

v Mouth, bagian mulut jaw crusher yang berfungsi sebagai lubang penerimaan umpan.
v Throat, bagian paling bawah yang berfungsi sebagai lubang pengeluaran.
v Gate, adalah jarak mendatar pada mouth.
v Set, adalah jarak mendatar pada throat.
v Closed Setting, adalah jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat swing jaw ekstrim ke depan.
v Open Setting, adalah jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat swing jaw ekstrim ke belakang.
v Throw, selisih jarak pelemparan antara open setting dengan close setting
v Nip Angle, sudut yang dibentuk dengan garis singgung yang dibuat melalui titik singgung antara jaw dengan batuan.

Berdasarkan porosnya jaw crusher terbagi dalam dua macam :
a. Blake Jaw Crusher, dengan poros di atas
b. Dodge Jaw Crusher, dengan poros di bawah

Perbandingan Dodge dengan Blake Jaw Crusher, yaitu :
a. Ukuran produk pada Blake Jaw lebih heterogen dibandingkan dengan Dodge Jaw yang relatif seragam.
b. Pada Blake Jaw porosnya di atas sehingga gaya yang terbesar mengenai partikel yang terkecil.
c. Pada Dodge Jaw porosnya di bawah sehingga gaya yang terbesar mengenai partikel yang terbesar sehingga gaya mekanis dari Dodge Jaw lebih besar doibandingkan dengan Blake Jaw.
d. Kapasitas Dodge Jaw jauh lebih kecil dari Blake Jaw pada ukuran yang sama.
e. Pada Dodge Jaw sering terjadi penyumbatan.



Pecahnya batuan dari jaw crusher karena adanya :
a.       Daya tahan batuan lebih keci dari gaya yang menekan
b.      Nip angle
c.       Resultante gaya yang arahnya ke bawah

Gaya-gaya yang ada pada jaw crusher, adalah :
a. Gaya tekan (aksi)
b. Gaya gesek
c. Gaya gravitasi
d. Gaya yang menahan (reaksi)

Arah-arah gaya tergantung dari kemiringan atau sudutnya. Resultante gaya akhir arahnya harus ke bawah, yang berarti material itu dapat dihancurkan. Tapi jika gaya itu arahnya ke atas maka material itu hanya meloncat-loncat ke atas saja.

Faktor-faktor yangmempengaruhi efisiensi jaw crusher :
a.  Lebar lubang bukaan
b. Variasi dari throw
c. Kecepatan
d. Ukuran umpan
e. Reduction ratio (RR)
f. Kapasitas yang dipengaruhi oleh jumlah umpan per jam dan berat jenis umpan

Reduction ratio merupakan perbandingan antar ukuran umpan dengan ukuran produk. Reduction ratio yang baik untuk ukuran primary crushing adalah 4 – 7, sedangkan untuk secondary crushing adalah 14 – 20 dan fine crushing (mill) adalah 50 -100.
Jaw Crusher pada batubara biasanya tidak digunakan pada crushing primer tetapi sering digunakan untuk operasi penambangan open pit dimana batu baranya keras atau lapisan batuan yang sangat keras yang dijumpai dalam jumlah bervariasi. Ciri khas pada mesin tipe ini adalah 2 buah plat pengahancur yang membuka dan menutup seperti rahang binatang. Jaw diatur pada sudut kritis, 1 buah jaw diputar agar berayun terhadap yang lainnya.
Ada dua tipe jaw crusher yang dapat ditemui pada penghancuran batubara :
a.    Single-toggle machine
b.    Double-toggle machine
Keduanya sering digunakan sebagai Blake Crusher  yang dicirikan adanya jaw bagian atas yang bergerak. Single-toggle mesin memiliki jaw ayun yang dikurung pada batang Eccentric, yang dibuat lebih ringan, lebih kompak dibanding double-toggle machine. Jaw ayun bergerak berlawanan dengan jaw tetap tidak hanya karena aksi plat toggle tetapi juga karenapergerakan vertical seperti perputaran Eccentic. Gerakan eliptikal ini membantu  menggerakan batuan melewati plat jaw dan menghancurkan batu. Single-toggle machine lebih baik digunakan pada batubara yang rapuh dan material bershale karena biaya pemasangan dan tenaga lebih kecil.

Pada Double-toggle machine, jaw ayun bergerak bolak-bailk yang disebabkan pergerakan vertikal pitman. Hal ini disebabkan pergerakan naik turun front toggle yang dihubungkan ke jaw ayun. Bagian back toggle menyebabkan pitman bergerak ke samping. Double-toggle machine harganya 50 % lebih besar dibanding single-toggle machine pada ukuran yang sama dan umumnya dipilih untuk menghancurkan material yang liat, keras dan rapuh.

Kegunaan Jaw Crusher adalah untuk memecahkan bongkah – bongkah yang sangat kasar. Proses pemecahan dengan alat pemecah yang melawan bagian yang tidak bergerak, gerakannya seperti rahang yang sedang menguyah. Penghancuran akan terjadi apabila crusher melampaui batas plastis dari material yang dihancurkan.Untuk memperoleh ukuran dari produk yang diinginkan dapat diperoleh dengan cara mengatur bukaan (feed).


Kapasitas Jaw Crusher
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan energi Jaw Crusher :
1.        Ukuran feed
2.        Ukuran produk
3.        Kapasitas mesin
4.        Sifat batuan
5.        Persen waktu yang tidak terpakai
Kapasitas mesin peremuk jaw crusher dibedakan menjadi kapasitas desain dan kapasitas nyata. Kapasitas desain merupakan kemampuan produksi yang seharusnya dicapai oleh mesin peremuk tersebut, sedang kapasitas nyata merupakan kemampuan produksi mesin peremuk sesungguhnya yang didasarkan pada sistem produksi yang diterapkan. Kapasitas desain diketahui dari spesifikasi yang dibuat oleh pabrik pembuat mesin peremuk dan kapasitas nyata didapatkan dengan cara pengambilan conto produk yang dihasilkan.
Kapasitas Crusher menurut Taggart :
T = 0,6 L. S
Keterangan :
T = kapasitas (ton/jam)
L = Panjang lubang penerimaan (inchi)
S = Lebar lubang pengeluaran (inchi)
KEISTIMEWAAN DARI JAW CRUSHER

1. Dengan motor listrik berdaya 5, 5 Hp/ 4 kw menjadikan mesin ini mampu dioperasikan selama 24 jam terus menerus.
2. Dirancang dengan konstruksi khusus pada rangka utama mempergunakan bahan besi baja setebal 20 mm, membuat mesin ini kuat dan tangguh terhadap guncangan yang terjadi saat sedang digunakan.
3. Keistimewaan lain adalah terletak pada pisau penghancur contoh batuan keras yang mempergunakan besi baja khusus dari KRUPP yang telah mendapatkan pengerasan, sehingga berdaya tahan lama apabila terjadi benturan keras diantara kedua permukaan pisau.
4. Memakai putaran togel yang memudahkan untuk mengatur posisi pisau penghancur sesuai dengan yang dikehendaki.
5. Dilengkapi dengan tombol pengaman otomatis, yang memberikan jaminan keamanan pada motor listrik, apabila terjadi hubungan singkat dari sumber listrik.
6. Dengan memakai pipa berlubang pada rangka mesin bagian bawah, memungkinkan debu yang tersisa didalam rangka pada saat mesin digunakan, akan keluar dengan sendirinya, sehingga tidak mengendap didalam yang dapat merupakan bantalan poros mesin.
Crusher jenis ini terdiri dari dua buah jaw,di mana satu batang bergerak (moveing jaw) ke arah jaw yang lain (fixed jaw).
Alat ini merupakan contoh paling umum dari mesin peremuk tingkat 1 dengan bentuk yang mirip rahang atas dan rahang bawah dari seekor binatang,untuk melakukan permukaan,batuan yang mengandung mineral dijepit di antara dua buah rahang yang terdiri dari fixed jaw dan swing jaw,lalu dihancurkan dengan gaya tekan remuk.Alat ini mempunyai 2 tipe bergantung kepada titik tumpunya,bila titik tumpunya di atas disebut titik blake,bila titik tumpunya di bawah disebut dodge.


b.      Impact Crusher

Mesin ini mengunakan impact (benturan) sebagai mekanisme peremukannya. Tipenya ada berbagai macam. Mesin ini banyak disukai karena dapat menghasilkan produk yang relative ideal,sehingga memudahkan pengangkutan dan pemakaian.Selain itu alat ini juga ringkas dan mempunyai rasio yang cukup besar yaitu : 7 : 1 hingga 10 : 1.

c.          Gyratory crusher

http://harnovi.files.wordpress.com/2011/05/giratory.gif?w=300&h=212
Gyratory crusher konsep dasarnya mirip dengan jaw crusher, terdiri dari permukaan cekung dan kepala kerucut; kedua permukaan biasanya dilapisi dengan permukaan baja mangan. Kerucut bagian dalam memiliki gerakan melingkar sedikit, tetapi tidak memutar, gerakan ini dihasilkan oleh eccentric assembly. Seperti jaw crusher, feed bergerak ke bawah antara dua permukaan makin kebawah ukuran akan semakan hancur sampai cukup kecil untuk jatuh keluar melalui celah antara dua permukaan.
Sebuah grytory crusher adalah salah satu jenis crusher primer dalam tambang bijih atau pabrik pengolahan. Gyratory crusher dapat digunakan untuk penghancuran primer atau sekunder. Penghancuran oleh grytory crusher disebabkan oleh penutupan secara berjenjang celah antara mainshaft assembly (bergerak) dipasang vertikal pada poros pusat dan Shell assembly (tetap) dipasang pada bingkai utama crusher. Kesenjangan dibuka dan ditutup diatur oleh eccentric essembly pada bagian bawah spindle yang menyebabkan poros pusat bergerak. Poros vertikal bebas berputar mengelilingiporosnya.
Mesin ini memiliki rahang bundar (circular jaw).Sebuah crushing head yang berbentuk kerucut berputar di dalam sebuah funnel shaped casing yang membuka ke atas.Crushing head tersebut berfungsi memcahkan umpan yang masuk.
Alat ini mempunyai kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan jaw crusher.Gerakan alat ini adalah kontinyu karena crushing head dari alat ini bergerak dan bergoyang.Alat ini tidak sesuai dengan material yang lengket seperti lempung karena kurang menguntungkan disebabkan biaya lebih besar dibandingkan dengan jaw.

Faktor yang mempengaruhi Gyratory Crusher :
- Ukuran butir
- Kandungan air dari feed
- Kecepatan putaran
- Gape

Mesin ini memiliki rahang bundar (circular jaw).Sebuah crushing head yang berbentuk kerucut berputar di dalam sebuah funnel shaped casing yang membuka ke atas.Crushing head tersebut berfungsi memcahkan umpan yang masuk.

2.                  Secondary Crusher
Adalah tahap penghancuran yang merupakan kelanjutan dari primary crusher,produk yang dihasilkan mempunyai ukuran 1,5“ – 2,5”.
Alat yang digunakan :







a.Cone Crusher
Penggerusan adalah proses lanjutan pengecilan ukuran dari yang sudah berukuran 2,5
http://harnovi.files.wordpress.com/2011/05/cone-crusher.gif?w=600
Cone crusher merupakan pengembangan dari gyratory crusher. Konstruksinya mempunyai sepasang kerucut yang satu diam dan yang satunya berputar. Bagian – bagian cone crusher dapat dilihat pada gambar berikut :
Proses pemecahan bahan olahan (Feed) dari pemecah rahang ini berlangsung continue dengan cara gesekan & potongan. Akan tetapi pada pemecah kerucut ini cara memecahnya tidak berkala seperti pemecah rahang, melainkan terus-menerus.
Pada waktu pemecah kerucut ini bekerja, ujung sumbu atas kerucut berfungsi sebagai engsel, sedangkan ujung bagian bawah berkeliling hingga gerakan kerucut berayun mengelilingi bagian bawah dalam selubung yang tetap. Akibat ayunan kerucut ini jarak antara kerucut dengan selubung berubah-ubah. Pada waktu ruang itu sedang mengecil terjadi pemecahab dan pada waktu ruang membesar bahan olhan yang sudah di giling akan turun. Pekerjaan ini berlangsung sepanjang keliling kerucut dan terus-menerus.
Konstruksi sebuah pemecah kerucut yang diputarkan dengan perantaraan sebuah rod sabuk dengan roda gigi konis (roda gigi tirus). Dalam pesawat ini sumbu utam bagian bawah dimasukkan kedalam uatu tabung eksenterik. Bila tabung tersebut di putar makanya sumbunya akan berayun. Kadang-kadang bidang penekan kerucut dan tabung kerucut membentuk rusuk-rusuk dan bias diganti bilamana sudah tipis atau aus.



Prinsip dan Mekanisme Cone Crusher
Mesin Cone Crusher terdiri dari bingkai, perangkat transmisi, hollow eccentric shaft, bearing berbentuk mangkuk, penghancur berbentuk kerucut, springs dan tempat pengaturan tekanan hidrolik untuk mengatur discharging opening.

Selama masa pengoperasian, motor menjalankan eccentric shaft shell untuk berbalik melalui poros horisontal dan sepasang bevel gear. Poros dari crushing cone berayunan dengan kekuatan eccentric shaft shell sehingga permukaan dari dinding penghancur berdekatan dengan dinding roll mortar dari waktu ke waktu. Dalam hal ini, bijih besi dan batu akan tertekan dan kemudian hancur.
Pemanfaatan agregat dalam proyek konstruksi sangatlah luas. Salah satu pemanfaatan agregat adalah sebagai bahan dasar pembuat beton dan campuran aspal. Selain itu juga digunakan sebagai bahan pembuat jalan. Guna mendapatkan kerikil atau batuan pecah yang sesuai dengan ukuran yang diharapkan maka diperlukan suatu alat untuk memotong material. Alat pemecah batuan yang digunakan adalah crusher

Cone Crusher digunakan dalam industri metalurgi, konstruksi, pembangunan jalan, kimia dan industri fosfat. Cone crusher tepat untuk batu dan bijih keras dan setengah keras, seperti bijih besi, bijih tembaga, batu kapur, kuarsa, granite, gritstone, dan sebagainya. Tipe dari lubang crushing disesuaikan dengan bijih. Standard type digunakan untuk PYZ (penghancuran sekunder); middle type untuk PYD (penghancuran tersier); short-head type untuk penghancuran pertama dan kedua.

Keunggulan dari Mesin Cone Crusher
1. Tingkat produksi tinggi; kualitas tinggi
2. Mesin kurang menghentikan waktu
3. Mudah dalam perawatan dan rendah biaya
4. Sistem penghancuran yang unik meliputi primer, sekunder, dan tersier


b. Disk crusher

c.  Spring Roll Crusher
http://2.imimg.com/data2/CT/HY/MY-1658976/smooth-roll-crusher-250x250.jpg

3.                   Fine Crushing
Merupakan tahap penghalusan bijih,produk yang dihasilkan bisa mencapai -325mesh.Alat yang digunakan :ball mill,chute mill,rod mill

4.                  Special Cruhser
Merupakan tahap penghancuran bijih tertentu menurut sifat dari bijih tersebut (contoh :batubara).Alat yang digunakan :Toothad mill,hammer mill

B.       Grinding
Merupakan tahap pengurangan ukuran dalam batas ukuran halus yang diinginkan.
Tujuan Grinding :

- Mengadakan liberalisasi mineral berharga
- Mendapatkan ukuran yang memenuhi persyaratan industri
- Mendapatkan ukuran yang memenuhi persyaratan proses selanjutnya
Alat yang digunakan :
1. Ball mill

Mill ini merupakan sebuah silinder horizontal dengan diameter sama dengan panjangnya, yang dilapisi dengan suatu plat.Alat ini memiliki suatu silinder yang terisi dengan bola baja.cara kerjanya yaitu dengan diputar,sehingga material yang dimasukkan hancur oleh bola-bola baja.Biasanya diameter ball mill sama dengan panjang ball mill.





2. Rod mill

Media grinding ini alat ini berupa batang-batang besi/baja yang panjangnyya sama dengan panjang mill.Cara kerjanya dengan diputar.sehingga batang baja terangkat llu jatuh dan menjatuhi material yang ada dalam rod mill sehingga hancur.

3. Hammer mill
http://www.gec.jp/JSIM_DATA/WASTE/WASTE_2/img/Fig_363_1-1.jpg
Penggiling ini memiliki sebuah rotor yang berputar dengan kecepatan tinggi dalam sebuah casing berbentuk silinder. Umpan masuk dari bagian puncak casing dan dihancurkan,selanjutnya dikeluarkan melalui bukaan pada dasar casing. Umpan dipecahkan oleh seperangkat palu ayun yang berada pada piring rotor. Kemudian pecahan ini terlempar pada anvil plate di dalam sebuah casing sehingga dipecahkan lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Lalu digosok menjadi serbuk.
Akhirnya didorong oleh palu ke luar bukaan.

 

Penggerusan / Penghalusan (Grinding)

cm menjadi ukuran yang lebih halus. Pada proses penggerusan dibutuhkan media penggerusan yang antara lain terdiri dari :

1.                  Bola-bola baja atau keramik (steel or ceramic balls).
2.                  Batang-batang baja (steel rods).
3.                 Campuran bola-bola baja dan bahan galian atau bijihnya sendiri yang disebut semi autagenous mill (SAG).
4.                 Tanpa media penggerus, hanya bahan galian atau bijihnya yang saling menggerus dan disebut autogenous mill.
Peralatan penggerusan yang dipergunakan adalah :
1.                  Ball mill dengan media penggerus berupa bola-bola baja atau keramik.
2.                  Rod mill dengan media penggerus berupa batang-batang baja.
3.                  Semi autogenous mill (SAG) bila media penggerusnya sebagian adalah bahan galian atau bijihnya sendiri.
4.                  Autogenous mill bila media penggerusnya adalah bahan galian atau bijihnya sendiri.






4, Impactor

http://www.goldencrusher.com/upload/impactcrushercopy.jpg

Impactor menyerupai hammer mill tetapi tidak dilengkapi dengan ayakan.Impactor merupakan mesin pemecah primer untuk batuan dan biji,dengan kemampuan mengolah sampai 600 ton/jam.Partikel yang dihasilkan hampir seragam menyerupai kubus.Pada impactor hanya terjadi aksi pukulan.










PENUTUP


KESIMPULAN
Kuminusi adalah suatu proses untuk mengubah ukuran suatu bahan galian menjadi lebih kecil, hal ini bertujuan untuk memisahkan atau melepaskan bahan galian tersebut dari mineral pengotor yang melekat bersamanya. Kuminusi juga adalah proses reduksi ukuran dari ore agar mineral berharga yang mengandung emas dengan tujuan untuk membebaskan ( meliberasi ) mineral emas dari mineral-mineral lain yang terkandung dalam batuan induk.
Crushing adalah suatu proses yang bertujuan untuk meliberalisasi mineral yang diinginkan agar terpisah dengan mineral pengotor yang lain. Beberapa alat yang digunakan :
1.      Primary Crusher
2.      Secondary crusher
3.      Fine Crushing
4.      Special Crusher
Grinding merupakan tahap pengurangan ukuran dalam batas ukuran halus yang diinginkan. Beberapa alat yang digunakan :
1.    Ball Mill
2.    Rod Mill
3.    Hammer Mill
4.    Impactor


REFERENSI


http://tambangunhas.wordpress.com/category/materi-kuliah/
http://www.rowand.net/Shop/Tech/AlternatorGeneratorTheory.htm


Tidak ada komentar:

Posting Komentar